Studi Pemanfaatan Wiremesh sebagai Tulangan Balok Beton pada Daerah Lentur dan Daerah Tumpuan

Kerusakan pada struktur beton bertulang bisa timbul akibat beberapa faktor, termasuk usia struktur, perubahan beban, atau dampak bencana alam. Seringkali, struktur yang mengalami kerusakan signifikan akan segera dirobohkan tanpa mempertimbangkan kemungkinan perbaikan atau penguatan. Namun, pada tingkat kerusakan tertentu, prinsipnya, elemen struktur beton bertulang bisa diperbaiki atau diperkuat. Kemajuan dalam penggunaan material berupa serat yang diperkuat oleh plastik (Fiber Reinforced Plastics/FRP), seperti serat karbon (CFRP), serat kaca (GFRP), atau serat aramid (AFRP), telah membuka peluang baru untuk melakukan perbaikan dan penguatan pada struktur beton bertulang. Nilai kuat lentur pada balok beton normal (BN) rata�rata kuat lentur senilai 2,972 MPa, pada balok beton normal wiremesh variasi (BNW) rata-rata nilai kuat lentur sebesar 5,013 MPa dengan penambahan perkuatan wiremesh pada balok beton memiliki kenaikan kuat lentur senilai 2,041 dari balok beton normal. Hasil pola retak dari semua benda uji menunjukkan pola retak lentur, dengan arah rambat yang vertikal sejajar dengan sumbuh panjang balok. Retakan awal terjadi pada daerah momen paling besar, yakni diantara dua beban yang mendekati tengah bentang balok. Keretakan yang terjadi pada kedua jenis balok (BN, dan BNW) menghasilkan jarak yang secara umum relatif serta menghasilkan pola retak yang sama.