Cyber Literature Apps Effectiveness in Learning Literature

Undeniable, technology advancement has spread to all fields, with no exception in literature advancement. This phenomenon has resulted various changing in literary field in concrete terms in literary genre. In literature, Indonesia also has applied information and technology in the terms of teaching and advancement. This study is aimed determining the cyber literature application effectiveness in literature learning. This study applied Mix Method. Research respondents were second-year students of the English Literature Study Program taking the Basic Literature course. This study used cognitive theory to determine the students’ cognitive development. Based on the pre and post test result, the use of the cyber literature application was quite effective in increasing students’ cognitive knowledge in literature. The test results showed that 9 respondents or as much as 40.9% experienced an increased level of cognitive knowledge; 5 respondents or as much as 22.7% experienced a constant level of knowledge; and 8 respondents or as much as 36.3% experienced a decreased level of cognitive knowledge.

Tidak dipungkiri kemajuan teknologi telah menyebar ke segala bidang, tidak terkecuali dalam kemajuan ilmu sastra. Fenomena ini menghasilkan perubahan yang beragam dalam bidang ilmu sastra secara konkrit pada genre sastra Dalam bidang ilmu sastra, Indonesia turut menerapkan teknologi dan informasi untuk pengajaran dan kemajuannya. Penelitian ini bertujuan mengetahui keefektifan aplikasi sastra siber pada pembelajaran ilmu sastra. Penelitian ini menggunakan metode penelitian campuran. Responden penelitian adalah mahasiswa tingkat dua Program Studi Sastra Inggris yang mengambil mata kuliah Dasar-Dasar Ilmu Sastra. Penelitian ini menggunakan teori kognitif untuk mengetahui perkembangan kognitif mahasiswa. Berdasarkan hasil pra-uji dan pasca-uji, penggunaan aplikasi sastra siber cukup efektif dalam meningkatkan pengetahuan kognitif mahasiswa dalam ilmu sastra. Hasil pengujian menunjukkan bahwa 9 responden atau sebanyak 40,9% mengalami tingkat pengetahuan kognitif yang meningkat; 5 responden atau sebanyak 22,7% mengalami tingkat pengetahuan kognitif tetap; dan 8 responden atau sebanyak 36,3% mengalami tingkat pengetahuan kognitif menurun.