Studi Ekperimental Mikrostruktur Beton Perendaman Air Laut dengan Metode Uji XRF

Dalam proses pembuatan beton, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi kekuatan dan daya tahan beton, salah satunya adalah cara merawat (curing) beton. Perawatan beton yang efektif umumnya melibatkan penggunaan air bersih yang tidak mengandung bahan kimia yang dapat merusak beton. Akan tetapi dalam proses pembuatan bangunan beton di daerah pantai,kontak dengan air laut terkadang tidak dapat dihidari sehingga tentunya akan mempengaruhi kekuatan beton. Hubungan antara beton dan air laut selama proses curing sangat berisiko, karena saat beton sedang curing, terjadi interaksi antara beton dan air laut. Pada tahap ini, beton akan mengalami penyerapan, di mana garam-garam laut akan meresap ke dalam struktur beton melalui efek kapilaritas untuk mengisi ruang-ruang kosong dalam beton. Unsur dan Senyawa kimia dalam udara laut akan merusak kekuatan beton secara perlahan, menyebabkan beton menjadi rapuh dan rusak. Dampaknya adalah hilangnya kekuatan tekan yang sebelumnya direncanakan untuk beton tersebut. Adapun salah satu metode yang dapat di gunakan untuk menganalisi kandungan unsur dalam beton adalah metode X-Ray Fluorescence (XRF). Analisis X-Ray Fluorescence (XRF) digunakan untuk mengetahui komposisi kimia dari sampel dan juga akan diperoleh spektrum yang menunjukan hubungan antara intensitas dengan energi. Spektrum yang dihasilkan oleh XRF berasal dari penembakan berkas elektron pada target. Hal ini akan menyebabkan atom-atom bahan mengalami ionisasi. Proses ini akan menyebabkan atom-atom bahan berada pada kondisi yang stabil dengan jumlah proton sama dengan elektron, elektron pada bahan akan mengalami eksitasi. Elektron yang memiliki tingkat energi lebih tinggi akan mengalami transisi ke tingkat energi yang lebih rendah. Saat terjadi transisi, maka akan dilepaskan sejumlah energi yang antara lain berupa sinar-X yang akan ditangkap oleh detektor dan ditampilkan dalam bentuk spektrum.