Model Komunikasi Politik dalam Mempertahankan Perolehan Kursi di DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar (Studi Kasus DPC Partai Demokrat Kabupaten Kepulauan Selayar)

Hasil penelitian ini menemukan dan menunjukkan bahwa kemampuan mempertahankan kursi Partai Demokrat di DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar adalah Kontribusi dari komunikasi politik yang telah dilakukan sepanjang 2004 s.d 2019. komunikasi politik yang dilakukan telah membentuk wajah Partai Demokrat Selayar hari ini. Terlebih lagi ditemukan dalam penelitian ini, bahwa Komunikasi politik dalam bingkai budaya dan nilai-nilai lokal masyarakat setempat mampu membentuk makna politik melalui poros budaya Assi-Isse (sebatas mengetahui) sampai kepada budaya Assi-Pahang (mengetahui dan memahami lebih dalam). Hubungan dua orang atau lebih yang telah sampai pada kondisi ini akan menghasilkan efek berikutnya yaitu Assi-Kamaseang (setelah kenal semakin sayang). Hubungan yang seperti ini akan memberikan feedback diantara mereka dalam rangkaian poros budaya Assi-bantu (empati). Poros budaya ini terbentuk dan dapat terus bertahan karena direkatkan oleh budaya 3R(Siri‟, Pa‟risi, Rannu) sebagai bingkai solidaritas diantara hubungan dua orang atau lebih yang terbentuk melalui proses kaderisasi yang baik dimana akhirnya terbentuk apa yang di cita-citakan oleh semua partai politik, militan tak tertandingi, loyalitas tanpa batas yang menjadi perisai utama dalam membendung praktek-praktek money politik disetiap arena pemilu. proses inilah yang membentuk model komunikasi politik Partai Demokrat dalam mempertahankan perolehan kursi di DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar.